Prakarya dan Kewirausahaan
BAB 1
Kerajnan Dan Kewirausahaan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda
A. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik adaalah suatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Wirausaha merupakan seseorang yang merupakan seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya. Seorang wirausaha bebas merancang, mengelolaa, menentukan daan mengendalikan semua usahanya. Seseorang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yng telah dicapai nya. Dari waktu ke waktu, seorang wirausaha selalu meningkatkan usahanya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa henti karena dengan berkreasi dann berinovaasilah semua peluang dapat diperolehnya.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri atau karaktristik yang harus dimiliki seorang wiirausaha :
1. Memiliki rasa percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Berani mengambil resiko
4. Memilik jiwa kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorienntasi pada masa depan
7. jujur dan tekun
B. Kerajinan degan Insprirasi Budaya Lokal dan Non Lokal
1. Definisi Kerajinan
Kerajinan atau haandicraft, dapat dipahami sebagai produk yang menuntut keeteerampilan tangan. Produk kerajinan adalah produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpiikir dalam mengolah suatu bahan atau materialsehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekligus fungsi tertentu.
Pengembangan kerajinan dapat didukung oleh penciptaan alat bantu sederhana yang baru, sistem kerja yang tepat yang mendukung kelestarian lingkungan, kemasan yang baik serta informasi yang lengkap tentang produk kerajinan tersebut. Kerajinan yang berkualitas, mengangkat kekhasan daerah, dan dilakukan oleh masyarakatnya memiliki nilai jual yang tinggi, dan dapat dimanfaatkan untuk lingkugan dan kesejahteraan bersama.
2. Jenis-Jenis Kerajnan dengan Inspirasi Budayya Non Lokal Benda
a. Kerajinan Batik
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam (lilin) pada kain itu, kemuian pengolahannya itu diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Kain batik dibuat dengan cara melukis dengan menggunakan canting dan kuas diatas kain dengan bahan lilin yang dipanaskan. Hasil proses membatik tersebut dinamakan batik tulis.
b. Kerajinan Ukir
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar atau hiasan dengan bagian-bagian cekung dan bagian cembung yang menyusun suatu gambar yang indah.
Kerajinan ukir diantaranya berupa seni ukir kayu dan seni ukir logam. Daerah-daerah penghasil kerajinan ukur kayu di Nusantara, diantaranya adalah Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura, dan Sumatra.
c. Kerajinan Anyaman
Anyaman dibuat dari bahan alami dan bahan sintetis. Bahan-bahan alami yang digunakan antara lain bambu, rotan, daun mendong, dan janur. Bahan-bahan sintetis digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas. Daaerah penghasil kerajinan anyaman, antara lain Bali, Kudua, Kedu, Tasikmalaya, dan Tangerang.
d. Kerajinan Topeng
Topeng merupakan hasil karya seni kerajinan yang bisa digunakan untuk keperluan perlengkapan tari dan hiasan. Bentuk topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan watak marah, ada pula yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan. Kerajinan topeng umumnya dibuat dari bahan kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, antara lain Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap daerah memiliki ciri khas tpeng yang berbeda-beda.
e. Kerajinan Tenun
Tenun merupaka hasil kerajinan tradisional yanng dibuat dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, dan Palembang.
Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenu songket.
f. Kerajinan Wayang
Wayang merupakan budaya asli Nusantara, yang ceritanya berasal dari budaya Hindu India.. Wayang adalah seni bercerita tradisional asal Pulau Jawa yang dibawakan pencerita yang disebut dalang.
Daerah penghasil wayang kulit, diantaranya Bali, Yogyakarta, dan Surakarta.
C. Perhitungan Biaya Produksi (Harga Pokok Produksi) Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda
Dalam pembuatan prroduk terdapat dua kelmpk biiaya: biaya produksi dan biaya nn produksi. Biaya produksi merupakan biaaya biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, seperti pemasaran dan kegiatan adminitrasi umum.
Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produki, yakni full costing, dan variable costing.
1. Full Costing
Metode full costing meerupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan seemua unsur biaya produksi kedalam biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel.
2. Variabel Costing
Metode variabel costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
F. Cara Menentukan Pemasaran Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda Secara Langsung
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pemasaran produk, yaitu:
1. Konsumen
Agar pemasaran dapat lebih efektif maka wirausahawan harus melakukan segmentasi pasar terhadap produk yang sama untuk konsumen.
2. Lingkungan
Lingkungan juga bisa menjadi alasan mengapa segmentasi pasar itu diperlukan. Keadaan lingkungan yang beraneka ragam dan budaya yang berbeda itulah yang menyebabkan keinginan beli tiap orang berbeda pula. Dari beberapa perilaku konsumen yang berbeda itulah maka pembagian zona pemasaran produk bisa dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran.
3. Usia
Usia menjadi salah satu tujuan pemasaran untuk produk. Jika wirausaha bisa menentukan segmen pemasaran yang tepat maka produk kerajinan yang akan dijual juga bisa cepat habis. Dalam pemasaran produknya, wirausaha dapat menggunakan metode pemasaran langsung yaitu menjual di tempat produksi atau dengan memasarkannya di toko souvenir di temppat-tempat wisata.
G. Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajina Dengan Inspirasi Budaya Non Benda
Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting didalam manajemen usaha atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannnya berada pada jalur yang benar. Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada perkembangan suatu program-program kinerja usahanya.
1. Evaluasi Kemajua
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus mennjadi sarana belajar dan proses meng-upgrade diri. Dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Agar usaha yang dilakukan semakin maju dan mengalami peningkatan maka perlu dilakukan evaluasi dan monitoring usaaha. Kunci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
2. Monitoring dan Evaluasi Usaha
Berikuti adalah hal-hal yang perlu dievaluasi dalam usaha :
a. Posisi keseluruhan usaha
b. Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha
c. Melakukan langkah-langkah perbaikan atau pengembangan
d. Memikirkan target usaha lainnya
3. Hal Yang Perlu Dievaluasi
1. Mengevaluasi kondisi keuangan
2. Mengevaluasi kondisi pasar
3. Mengevaluasi kebutuhan pasar
4. Mengevaluasi kemajuan usaha dengan meninjau secara berkala
(minimal 6 bulan)
5. Mengevaluasi tahapan pertumbuhan dengan pengembangan usaha
6. Mengevaluasi kepeemimpinan diri sendiri
d. Kerajinan Topeng
Topeng merupakan hasil karya seni kerajinan yang bisa digunakan untuk keperluan perlengkapan tari dan hiasan. Bentuk topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan watak marah, ada pula yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan. Kerajinan topeng umumnya dibuat dari bahan kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, antara lain Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap daerah memiliki ciri khas tpeng yang berbeda-beda.
e. Kerajinan Tenun
Tenun merupaka hasil kerajinan tradisional yanng dibuat dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, dan Palembang.
Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenu songket.
f. Kerajinan Wayang
Wayang merupakan budaya asli Nusantara, yang ceritanya berasal dari budaya Hindu India.. Wayang adalah seni bercerita tradisional asal Pulau Jawa yang dibawakan pencerita yang disebut dalang.
Daerah penghasil wayang kulit, diantaranya Bali, Yogyakarta, dan Surakarta.
C. Perhitungan Biaya Produksi (Harga Pokok Produksi) Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda
Dalam pembuatan prroduk terdapat dua kelmpk biiaya: biaya produksi dan biaya nn produksi. Biaya produksi merupakan biaaya biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, seperti pemasaran dan kegiatan adminitrasi umum.
Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produki, yakni full costing, dan variable costing.
1. Full Costing
Metode full costing meerupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan seemua unsur biaya produksi kedalam biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel.
2. Variabel Costing
Metode variabel costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
F. Cara Menentukan Pemasaran Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda Secara Langsung
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pemasaran produk, yaitu:
1. Konsumen
Agar pemasaran dapat lebih efektif maka wirausahawan harus melakukan segmentasi pasar terhadap produk yang sama untuk konsumen.
2. Lingkungan
Lingkungan juga bisa menjadi alasan mengapa segmentasi pasar itu diperlukan. Keadaan lingkungan yang beraneka ragam dan budaya yang berbeda itulah yang menyebabkan keinginan beli tiap orang berbeda pula. Dari beberapa perilaku konsumen yang berbeda itulah maka pembagian zona pemasaran produk bisa dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran.
3. Usia
Usia menjadi salah satu tujuan pemasaran untuk produk. Jika wirausaha bisa menentukan segmen pemasaran yang tepat maka produk kerajinan yang akan dijual juga bisa cepat habis. Dalam pemasaran produknya, wirausaha dapat menggunakan metode pemasaran langsung yaitu menjual di tempat produksi atau dengan memasarkannya di toko souvenir di temppat-tempat wisata.
G. Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajina Dengan Inspirasi Budaya Non Benda
Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting didalam manajemen usaha atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannnya berada pada jalur yang benar. Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada perkembangan suatu program-program kinerja usahanya.
1. Evaluasi Kemajua
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus mennjadi sarana belajar dan proses meng-upgrade diri. Dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Agar usaha yang dilakukan semakin maju dan mengalami peningkatan maka perlu dilakukan evaluasi dan monitoring usaaha. Kunci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
2. Monitoring dan Evaluasi Usaha
Berikuti adalah hal-hal yang perlu dievaluasi dalam usaha :
a. Posisi keseluruhan usaha
b. Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha
c. Melakukan langkah-langkah perbaikan atau pengembangan
d. Memikirkan target usaha lainnya
3. Hal Yang Perlu Dievaluasi
1. Mengevaluasi kondisi keuangan
2. Mengevaluasi kondisi pasar
3. Mengevaluasi kebutuhan pasar
4. Mengevaluasi kemajuan usaha dengan meninjau secara berkala
(minimal 6 bulan)
5. Mengevaluasi tahapan pertumbuhan dengan pengembangan usaha
6. Mengevaluasi kepeemimpinan diri sendiri
Komentar
Posting Komentar